Contoh Naskah Cerita Bergenre Horror, Thriller, Drama
Hallo para sineas muda, kali ini saya akan memberikan contoh naskah film yang dulu sudah pernah saya produksi menjadi sebuah short movie. sebelumnya mari kita kupas terlebih dahulu tentang naskah yang akan kalian baca nanti, naskah ini bergenre Horror, Thrilller, Drama, dan memiliki twice ending. ahh apasih itu twice ending? Twice ending adalah akhir tak terduga dari sebuah film/cerita. contohnya seperti ketika kita menonton film, kita seakan sudah bisa menebak alurnya, namun ternyata di akhir tebakan kita salah dan di film tersebut terdapat pembenaran seperti flashback atau lain sebagainya.
yap berikut adalah contoh naskahnya, dan untuk endingnya sih, saya ga bisa bilang ini twice tapi coba baca dengan teliti agar paham bagaimana alurnya.. ^^
Salam Action... (/>o<)/
yap berikut adalah contoh naskahnya, dan untuk endingnya sih, saya ga bisa bilang ini twice tapi coba baca dengan teliti agar paham bagaimana alurnya.. ^^
Salam Action... (/>o<)/
Into The Forest
Lima orang mahasiswa
sedang berkemah di sebuah hutan, pada pagi hari saat mereka baru bangun tidur,
satu per satu dari mereka menghilang. Dan kejadian yang tak terduga terjadi.
SCENARIO
SCN.1.EXT.HUTAN“CAMP
AREA”-DAY(PAGI)
L.S (Long Shoot)
(Tenda yang bersebelahan)
Main Title
Fika
(keluar dari tenda, menghirup udara)
Revan
(keluar dari tenda terburu-buru)
Fika
“mau kemana?”
Revan
“Buang air”
Fika
(membereskan sampah yang tercecer di sekitar tenda)
Riska
(keluar dari tenda)
“Pagi Fik”
Fika
“Pagi”
Dio
(Keluar dari tenda)
Riska
“Pagi Dio”
Dio
“Yuhu, Revan mana?”
Fika
“buang air”
Dio
“Oh”
Riska
(Meregangkan otot, kemudian berjalan memasuki hutan)
Fika
“Mau kemana?”
Riska
“Jalan-jalan, cari angin”
Fika
“Jangan jauh-jauh, ntar
nyasar lho”
Fika
“Jam berapa nih? Si Rangga
gak kamu bangunin?”
Dio
“sembilan lewat, nggak ah,
susah bangunin kebo satu itu”
Fika
“kok Riska sama Revan gak
balik-balik sih”
Dio
(mengangkat bahu acuh)
V.O (Voice Over)
Beberapa saat kemudian Terdengar
suara teriakan histeris Riska dari dalam hutan
SCN.2.EXT.HUTAN“CAMP
AREA”-DAY(PAGI)
L.S (Long Shoot)
Riska keluar dari dalam
hutan dengan gestur shock dan berteriak
“Revan Mati”
Dio
“ha?”
Dio dan Fika berdiri hendak
menyusul Riska di kejauhan. Tapi belum sempat mereka melangkah, dari belakang
Riska muncul sosok berhodie hitam yang tiba-tiba mendorong Riska dan langsung
menyeret Riska masuk kembali ke dalam hutan dengan cepat
“Riska!!
Rangga
(terbangun dan keluar
dari tenda)
“Hei ada apa?”
(Fika berlari menyusul Riska)
(Dio dan Rangga berlari mengejar Fika)
Dio
“Fika tunggu”
SCN.3.EXT.HUTAN“DALAM
HUTAN”-DAY(PAGI)
C.U (Close Up)
Rangga
“Dio sebentar”
(memegang tangan Dio dengan nafas yang terengah engah sehabis
berlari mengejar Fika yang kini telah menghilang dari jarak pandang Dio dan
Rangga)
“tolong jelasin sebenernya
ini ada apa?”
Dio
“aku juga gak tahu pasti, tapi sebelum Riska
di bawa sama orang aneh tadi, dia sempat histeris kalau..kalau..”
(Dio menceritakan semua itu dengan wajah kebingungan)
Rangga
“Kalau?”
(menunggu jawaban Dio dengan gemas)
Dio
“Revan.... mati”
Rangga
“Ha?”
(melongo tak percaya)
“serius?”
V.O (Voice Over)
Fika
(Berteriak histeris meminta pertolongan dari jauh)
Dio
“Fika!!”
(Dio bergegas pergi ke sumber suara Fika, disusul Rangga di
belakangnya)
Dio
“Fika!!!”
(Dio berteriak, menunggu jawaban dari Fika untuk memastikan
kearah mana lagi dia harus berlari)
“Fi...(di bekap Rangga)”
Rangga
(Membekap mulut Dio dan menyeretnya untuk sembunyi di balik pohon)
“Hustt!!!”
(menatap Dio dan menunjuk ke arah ‘sosok berhodie’ yang lewat 25
meter kiri dari mereka)
Kemudian dari arah
berlawanan dari ‘sosok berhodie’ muncul Fika dengan baju kotor
Fika
“Dio? Rangga?”
(tersenyum penuh syukur melihat Dio dan Rangga)
Rangga
(Terkejut melihat Fika,
dan langsung refleks melihat ke arah ‘sosok berhodie’ yang sudah menghilang
dari tempatnya)
“LARI!!!”
(Rangga berteriak kencang
dan langsung menyeret Dio ke arah Fika. Namun tiba tiba ‘sosok berhodie’ muncul
di depan mereka bertiga)
(Dio, dan Rangga menatap
‘Sosok berhodie’ dengan pandangan takut, Fika mundur perlahan, dan langsung
melarikan diri)
(sosok berhodie mengejar
Fika)
Dio
(Berlari mengejar Fika
dan ‘sosok berhodie’)
(kemudian tersandung)
“Aduh..(meringis kesakitan)”
(Melihat kejalur pelarian
Fika. Kosong)
Rangga
“Hati-hati”
(membantu Dio berdiri)
Dio
“tadi mereka lari kearah
mana lagi?”
Rangga
(menunjuk arah kiri)
Dio
(mengangguk)
(Dio dan Rangga berjalan cepat kearah yang tadi di tunjuk
Rangga, tiba-tiba ‘sosok berhodie’ muncul dan langsung membanting Rangga dengan
keras hingga membuat benturan keras di kepalanya)
Rangga
“ugh(meringis memegang kepalanya yang sakit)”
‘sosok berhodie’
mengeluarkan pisau dari balik hodienya dan membuat gerakan menusuk Rangga.
Rangga dengan sigap menghindar dan pisau hanya menusuk tanah di sampingnya.
Rangga berdiri dengan oleng, mengambil batu dan melawan ‘sosok berhodie’ dengan
batu yang dia genggam. Beberapa kali Rangga menghindar dari tusukan, dan
beberapa kali Rangga memukul sosok itu dengan batu, hingga akhirnya Rangga
terpelanting jatuh menghantam tanah karena dorongan ‘sosok berhodie. Hal itu
membuat Rangga lengah dan ‘sosok berhodie’ menusuknya tepat di punggung.
“La..ri..”
(Rangga merayap tertatih menjauhi sosok itu, pandangannya nanar
dan kemudian kosong, darah segar keluar dari mulutnya)
Dio panik dan langsung pergi
meninggalkan Rangga dan ‘sosok berhodie’
Dio terus berlari tanpa
menatap ke belakang dengan air mata yang terus mengalir di matanya, wajahnya di
penuhi rasa sesal, amarah, sedih, dan takut
Dio terus berlari dan sampai
di camp groundnya. Dio berhenti sejenak dan terengah-engah, kemudian masuk ke
tenda dan mengambil ranselnya dengan cepat
SCN.4.EXT.HUTAN“CAMP
AREA”-DAY(PAGI)
Fika, Riska, Revan
“Happy Birthday Dio!!!”
Dio Terkejut, refleks
terjengkang ke belakang, menatap tak percaya teman temannya yang masih berbaju
kotor, tertawa terbahak bahak. Fika yang membawa cupcake dengan lilin di
atasnya. Revan yang merekam ekspresi Dio yang lucu. Riska yang sibuk tertawa.
Dio
“ka..kalian? masih hidup?”
(Dio menatap mereka dengan wajah tidak percaya)
Revan
“hahaha, Dio maafin kita ya,
sebenernya semua itu cuman settingan aja buat ngerjain kamu”
Dio
“Anjir, kalian... huft...
aku sampe ga tau mesti ngomong apa”
Riska
“Tapi serius deh, wajahmu
lucu banget, hahahaa”
Fika
“Rangga mana?”
Riska
(menatap ke samping dan tersenyum)
“Nah itu dia, eh tapi
ngapain dia pake kostumnya Revan?”
Dio
“Hodienya Revan?”
Riska
“Iya, jadi ceritanya si
Revan itu emang sengaja mendadak hilang beberapa jam, trus dia nyamar jadi
ala-ala pembunuh pake kostum itu”
(Semua Refleks menatap ke arah samping seperti Riska)
(Revan berlari dan menyeret ‘sosok berhodie’)
Revan
“sini ah, jalanmu ga usah
lama lama, lagaian ngapain juga kamu masih pake kostum itu, si Dio udah tau
semuanya kok,”
Dio
(memperhatikan postur ‘sosok berhodie’ itu)
“Di...dia bu...kan Rangga”
(Semua menatap Dio tidak
percaya kemudian menatap Revan yang sedang berjalan membelakangi sosok
berhodie)
(sosok berhodie mengeluarkan
pisau dan langsung menusuk punggung Revan berulang kali. Darah segar keluar
dari mulut revan)
C.U (Close Up)
Fika
(Menutup mulut dengan mata
berair)
Dio
(Mundur perlahan dengan
tatapan takut)
Riska
(menatap tidak percaya
dengan mulut terbuka)
L.S (Long Shoot)
Sosok Berhodie yang berdiri
dengan mengacungkan pisau penuh darah.
Suara teriakan menggema
memenuhi hutan pagi itu.
SCN.5.EXT.HUTAN“CAMP
AREA YANG LAIN”-DAY(PAGI)
V.O (Voice Over)
Suara teriakan yang menggema
di hutan terdengar ke area camp yang lainnya, membuat salah satu dari dua orang
cewek yang sedang membcarakan hal pribadi tampak sedikit cemas.
Cewek 1
(menengok ke kiri, arah
hutan)
Cewek 2
“Kenapa?”
Cewek 1
“denger suara tadi gak?”
Cewek 2
“suara apaan?”
Cewek 1
“kayak suara orang teriak,
dari sebelah sana”
Cewek 2
“halusinasi kamu aja mungkin”
END
Yap itulah naskahnya, bagaimana? jelek kan? wakakaka, mohon maaf apabila ada kekurangan di sana sini, saya mengakui kalau memang naskah tersebut masih jauh dari kata sempurna. namun apalah daya hamba Allah sepertiku, karena kesempurnaan bukan tempatnya manusia, melainkan ada pada-Nya.. semoga dengan blog ini, kawan kawan semua dapat memiliki gambaran atau ide untuk membuat naskah yang lebih bagus daripada ini.
sekian cuap cuap dari saya. Salam Action...! (/>.<)/
Aku tadi praktekin sendiri naskahnya. Lumayan bagus, kok. Haha, tingkatkan! Dan, perhatikan tanda bacanya juga:)
BalasHapusBang izin copas boleh ga bang
BalasHapus